Tampilkan postingan dengan label desain kebaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label desain kebaya. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 01 Agustus 2009

Kebaya dari penjahit kebaya bagi saya adalah sesuatu yang istimewa. Sehelai pakaian yang memiliki nilai kultur dan budaya, serta keanggunan dan nilai - nilai yang dianut, membuat kebaya menjadi berbeda dibandingkan dengan pakaian sehari - hari biasa. Tidak berarti kebaya modern hanya dapat dikenakan pada acara tidak biasa atau acara formal saja, melainkan sekedar menggambarkan bahwa kebaya bagi saya memang sesuatu yang istimewa, dan saat mengenakannya akan selalu membuat siapapun merasa istimewa.

Membuat kebaya tradisional menjadi chic bukanlah sebuah pekerjaan mudah. Mengapa? Karena chic adalah juga sebuah kultur budaya. Awalnya saya hanya menganggap chic sebagai sebuah trend atau sebuah look guide. Namun seiring saya memperhatikan lebih jauh, saya semakin merasa bahwa memang ada yang berbeda pada penampilan mereka yang saya anggap chic. Bukan lagi sebuah look guide, melainkan seperti sebuah kesatuan dengan kepribadian yang ada.
Ternyata saya benar. Chic yang biasanya ditujukan bagi penampilan para wanita di Perancis dan Eropa, ternyata memang adalah sebuah bagian dari kultur mereka, itu yang saya dapat dari perbincangan saya dengan Daphne beberapa waktu yang lalu. Saya tidak akan membahasnya lebih lanjut, karena nanti akan ada artikel khusus dari Daphne mengenai chic. :) Jadi tidak akan di bocorkan di sini, tapi yang pasti, memadukan dua elemen budaya dalam kebaya dan chic, adalah sesuatu yang sangat menarik.

Bagi saya, kebaya chic dari penjahit kebaya idealnya adalah sesuatu yang menggambarkan dengan jelas kedua elemen budaya tersebut. Saya ingin sesuatu yang memiliki sentuhan modern dan feminine, di mana keduanya saling mengisi dan membentuk sebuah karakter baru dan menjadi icon baru. Karenanya, apabila kebaya modern menjadi pilihan icon dari Indonesia, maka untuk icon yang lainnya yang pertama teringat dari chic adalah Paris, dan mengingat Paris sama dengan mengingat Moulin Rouge.

Saya sudah pernah bereksperimen dengan membuat kebaya tradisional dari berbagai jenis bahan yang mungkin bagi kebanyakan orang cukup aneh. Salah satunya adalah kebaya Valatia yang dibuat dengan menggunakan bahan raw fabric dengan susunan keregangan benang yang cukup besar, sehingga menyerupai net. Kebaya ini menggunakan bahan raw fabric yang dipadukan dengan bordir krancang dengan warna senada, terlihat modern tanpa meninggalkan sentuhan kebaya-nya. Kebaya ini yang menjadi pilihan saya untuk padu padan kali ini.

Mengingat Moulin Rouge, yang pertama teringat tentulah warna merah dan hitam dengan desain pakaian yang sangat glamour dan menggoda. Namun kali ini yang saya inginkan adalah sesuatu yang simple, namun elegant. Pilihan saya jatuh pada dress dengan potongan pas tubuh berwarna merah.
Padukan dress merah seperti di gambar, lapisi dengan kebaya Valatia kemudian tambahkan obi belt sebagai hiasan yang juga mengandung elemen budaya dari Jepang, dan berikan kalung apabila suka. Kenakan sepatu highheel ataupun stilettoes berwarna merah dan clutch merah dengan detail emas. Voila! Anda tampil sangat stylish dan chic dengan kebaya dan icon budaya lainnya.
Menyenangkan bukan bisa tampil unik dan tetap berbudaya. :)

http://www.fasity.com/

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action

Sabtu, 18 Juli 2009

Yenli juga mengakui, pilihan desain gaun dari fashions house untuk ke pesta itu beragam bentuk, beragam gaya. Untuk memberi kesan desain kostum simpel, seorang desainer harus pandai-pandai melihat porsi tubuh si pemakai. "Tampil wah di pesta tak mutlak harus dengan longdress atau gaun berwarna hitam. Dengan warna lain pun dapat menampilkan kemewahan."

Hal ini bisa dilihat pada garis rancangan desain kebaya yang diciptakan Yenli, kesannya memang ramai penuh ornamen, tetapi harus pandai-pandai mengatur siluet atau garis baju atau bahan. Untuk tubuh besar dan tambun, tentu aksesori desain gaun harus dikurangi, karena memberi kesan tambah ramai. Untuk wanita yang memiliki tubuh kurus ada baiknya menyematkan korsase di bagian bahu untuk memberi aksen lebih segar.

Pesta sekarang sudah dirancang sedemikian rupa agar mengena pada sasaran dan berkesan bagi setiap orang. Dari desain undangan, pemilihan tempat, dekorasi, atmosfer, cenderamata, daftar tamu, bahkan ketentuan desain kostum yang diminta dikenakan yang dikenal dengan tema busana atau dress-code.

Budaya tema desain kebaya ternyata bukan sesuatu yang baru karena orang di Eropa sudah mengenalnya sejak abad ke-17, meskipun belum menggunakan istilah dress-code. Keseragaman busana terbentuk dengan sendirinya. Hal ini bisa saja terjadi lantaran gaya busana saat itu belum sebanyak sekarang.

Tema busana dari rumah fashion selalu tertera pada undangan dan bermacam-macam. Ada yang lebih umum seperti diminta menggunakan warna, motif, atau bahan tertentu. Ada juga yang lebih spesifik, misalnya bila mengambil gaya hidup tertentu dan gaya dari satu dekade.

Warna paling banyak dipilih, mungkin karena paling mudah selain lebih fleksibel untuk pria dan wanita dan tidak terpengaruh gaya busana di fashions house. Tema busana white on white berarti para tamu dianjurkan memakai busana serba putih; untuk tema black magic penyelenggara memberlakukan baju hitam; sedang tema red alert untuk pesta serba merah.
Ini menunjukkan bahwa busana di rumah fashion bukan sekadar menjadi penutup tubuh saja tetapi sudah menjadi kredibilitas seseorang. Mungkin juga harga yang dipatok seseorang, karena salah memilih busana tentu membuat seseorang tampak berada di tempat yang salah. Apalagi salah memilih gaun pesta. (osi)

http://www.balipost.co.id/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Fashions House - Rumah Fashion - Desain Kebaya - Desain Gaun - Desain Kostum dan Desain Kebaya Fashions House: Rumah Fashion - Desain Gaun & Kostum Jakarta Barat di 88db.com