Tampilkan postingan dengan label harga rumah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label harga rumah. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Maret 2010

Kenaikan harga baja dunia yang terus menanjak saat ini membuat pengembang properti mulai menghitung ulang nilai investasi yang mereka keluarkan. “Karena baja merupakan komponen terbesar kedua dalam proyek properti” ujar Teguh Satria Ketua Real Estate Indonesia (REI).

Kenaikan harga baja ini telah mengalahkan perhatian pengembang terhadap rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen Juli nanti. Teguh mengatakan komponen terbesar yakni semen mengambil porsi sekitar 20 persen dari biaya produksi atau pembangunan rumah. Meski baja tak sampai 20 persen, namun ia menilai dampaknya akan cukup signifikan. Soalnya, baja termasuk komoditas yang bersifat bak lokomotif harga.

“Pengaruh harga baja sangat besar terhadap tren harga komponen lain,” terang Teguh. Itu sebabnya kekhawatiran soal harga produksi terus membayangi.

Meski demikian, Teguh mengaku belum bisa memprediksikan pengaruh kenaikan harga baja dunia ini terhadap harga properti. “Kita lihat trennya dulu selama beberapa waktu ke depan atau setidaknya dalam bulan Maret ini” katanya.

Menanjaknya harga baja belakangan ini, lanjut Teguh, merupakan dampak dari menggeliatnya pembangunan di China. Negara tirai bambu tersebut kini memang tengah bersemangat melakukan proyek-proyek infrastruktur dan properti.

Akibatnya, pasokan baja dunia terserap cukup besar. Pada saat yang sama, kapasitas produksi baja dunia pun tidak bertambah. Beberapa negara penghasil baja mengaku telah memaksimalkan utilisasinya.

“Kami sudah berproduksi secara maksimal, bahkan tidak sempat ekspor karena sudah terserap habis di dalam negeri,” kata Irvan Kamal Direktur Marketing PT Krakatau Steel.

Permintaan riil baja hasil produksi Krakatau Steel hingga akhir tahun lalu sudah mendekati 225.000 ton per bulan. Dengan memanfaatkan kapasitas produksi hingga 90 persen, Krakatau Steel bisa memproduksi hingga 200.000 ton baja per bulan.

KS memperkirakan harga internasional untuk baja plat hitam pada Juni 2010 bisa menembus US$700/ton, naik 40 persen dibandingkan proyeksi harga sepanjang bulan ini yang berkisar US$ 500/ton.

Rabu, 10 Februari 2010

di 16.31 Label: , , , , Diposting oleh sabuk item 0 komentar

Terkadang orang kebingungan ketika akan membeli rumah. Beragam alasan seperti waktu yang tidak tepat, menunggu suku bunga yang pas, dan dikarenakan beberapa faktor lainnya.

Jika secara finansial Anda sudah mencukupi, maka tidak ada alasan untuk menunda membeli rumah, kecuali jika rumah impian belum ditemukan. Namun jika dana masih menjadi kendala, sebaiknya ditunda dahulu sambil memersiapkan keuangannya.

Sebagai pembeli sudah pasti ingin mendapatkan harga yang sangat murah, kalau bisa dibawah harga pasar. Menunggu hingga promo atau diskon besar-besaran juga bisa jika Anda ingin membeli rumah murah. Berikut ini ada tiga kondisi yang membantu pembeli mendapatkan harga yang relative murah.

Pemilik rumah yang membutuhkan uang

Tujuan seseorang menjual rumah bisa karena banyak hal, dari ingin menikmati suansa baru, dekat dengan orang tua, sampai karena kebutuhan finansial. Pemilik yang menjual rumahnya karena alasan finansial ini dapat anda temukan, tapi tidak jarang mereka akan menutup-nutupi karena tahu bahwa pembeli akan berusaha menekan harga. Cari tahu dengan teliti disertai beberapa pertanyaan untuk memerjelas alasan kenapa ia menjual rumah tersebut. Jika anda sudah tahu alasannya maka dengan mudah anda bisa menawar harga rumah itu.

Promosi Proyek Perumahan

Sering-seringlah melihat iklan di koran, majalah, atau spanduk yang dipasang di jalan-jalan. Pengembang perumahan biasanya akan menggelar diskon besar-besaran untuk meramaikan perumahan yang baru saja dibangunnya atau memang masih sepi penghuni. Teliti dengan cermat dan jangan lupa untuk survei lokasi terlebih dahulu. Jika memang sesuai dengan rumah yang anda impikan, jangan ragu lagi untuk mengambil keputusan.

Kondisi Perekonomian Yang Tidak Stabil

Perekonomian setiap Negara hampir pasti mengalami keadaan lesu atau dilanda resersi. Tingkat inflasi tinggi, sektor industri yang macet, dan banyaknya angka pengangguran merupakan afirmasi akan keadaan tersebut. Dampak paling dirasakan oleh masyarakat berpendapatan rendah, ditambah dengan kebutuhan hidup yang semakin mendesak. Dalam kondisi demikian saat yang tepat untuk membeli rumah.

Silahkan kunjungi RumahdanProperti.com untuk seputar informasi lain mengenai Jual Rumah, Beli Rumah, Rumah Dijual, Rumah Disewakan, dan Properti Indonesia.