Tampilkan postingan dengan label kursus mandarin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kursus mandarin. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Juli 2009

Penguasaan bahasa Mandarin melalui kursus Mandarin dan bahasa Mandarin Jakarta di kalangan generasi muda warga Tionghoa di Bangka Belitung rendah akibat semakin jarangnya bahasa Mandarin itu digunakan sehari-hari untuk berkomunikasi, seperti di Mandarin Jakarta. "Kita perkirakan hanya sepuluh persen saja generasi muda yang bisa berbahasa mandarin dari les Mandarin atau kursus Mandarin di Bangka Belitung. Di rumah warga Tionghoa Bangka Belitung lebih banyak menggunakan bahasa daerah," kata tokoh masyarakat Hakka Bangka Belitung, Halim Sutanto di Pangkalpinang, Minggu (8/2).

Halim mengatakan, warga Tionghoa Bangka yang bisa berbahasa mandarin dari kursus bahasa Mandarin atau les Mandarin lebih sering menggunakan bahasa Hakka sedangkan bahasa hokian hanya di kalangan sebagian orang tua saja. Selama orde baru penggunaan bahasa mandarin di Mandarin kursus atau kursus bahasa Mandarin sebagai bahasa sehari hari mulai jarang dilakukan yang berdampak pada minimnya generasi muda yang bisa berbahasa mandarin yang sebenarnya bisa digalakkan melalui Mandarin les atau Mandarin kursus.

Setelah reformasi, bahasa mandarin dari Mandarin belajar atau Mandarin les bahkan mulai diajarkan di les bahasa Mandarin atau Mandarin belajar sebagai muatan lokal di sekolah-sekolah Bangka Belitung bahkan bahasa Mandarin kursus atau les bahasa Mandarin bermunculan di berbagai tempat. Sebab, penguasaan bahasa mandarin dari bahasa Mandarin les atau bahasa Mandarin kursus sangat diperlukan di kalangan generasi muda apalagi nantinya di era perdagangan bebas makin banyak orang Cina atau orang Bangka yang berhubungan dengan rekan mereka di Cina.
"Kita sudah memiliki sekretariat dewan bisnis Indonesia dan Cina di Pangkalpinang yang semakin memudahkan transaksi perdagangan antara dua negara. Di Bangka juga banyak perusahaan besar asal Cina yang beroperasi," ujarnya.

Penguasaan bahasa mandarin, lanjut Halim, akan meningkatkan wisatawan Cina ke Bangka Belitung. Wisatawan merasa nyaman bila menemui banyak orang yang bisa bercakap-cakap bahasa mandarin dari bahasa Mandarin belajar atau bahasa Mandarin les di Bangka Belitung. Halim juga mengimbau kepada orang tua etnis Cina untuk mendorong anaknya bisa berbahasa mandarin melalui bahasa Mandarin belajar, seperti di bahasa Mandarin Jakarta dan sesekali menggunakan dalam percakapan. Hal ini, agar ke depan si anak lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan sukses berbisnis Mandarin Jakarta ditunjang kemampuan bahasa yang dimilikinya.
"Dengan populasi etnis Cina mencapai 20 persen dari penduduk Bangka Belitung, sudah sepantasnya makin banyak anak muda yang bisa berbahasa mandarin. Kita menyambut baik munculnya berbagai kursus bahasa mandarin serta muatan lokal untuk membuka jalan bagi generasi muda menguasai bahasa tersebut," pungkasnya.

http://www.kompas.com/

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action

Sabtu, 02 Mei 2009

Selain sekolah, untuk menambah ilmu dan mendukung pelajaran di tempat pendidikan formal, banyak orang tua yang memberikan kursus bahasa bahasa pada anaknya. Pendidikan tersebut diberikan karena terbatasnya waktu belajar belajar di sekolah. Di samping itu, alasan lainnya adalah karena orang tua ingin mengembangkan bakat atau hobi anak. Biar tersalurkan dan siapa tahu bisa menjadi profesi anak kelak.

Kursus Mandarin belajar yang banyak ditemukan di komunitas adalah bahasa Inggris, bahasa Mandarin, Matematika, menari, menggambar, membaca, dan menulis.

Sebagian besar memang masih terkait dengan pendidikan di sekolah dan orang tua memberikan belajar Mandarin anaknya karena ingin membantu pelajaran sekolah anak.

Namun terkadang masalah biaya belajar bahasa Mandarin sering menjadi batu sandungan. Biaya sekolah formal saja sudah mahal, apalagi harus ditambah belajar bahasa Mandarin Mandarin yang memerlukan biaya tidak sedikit.

Makanya, orang tua perlu memikirkan strategi tertentu agar biaya tidak terbuang percuma dan kursus Mandarin bahasa yang diberikan pada anak berjalan efektif.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua jika ingin memberikan kursus bahasa belajar pada anaknya :

1. Minat Anak

Selidiki dan tanyakan anak berminat dalam bidang apa. Bila dipaksakan dalam bidang tertentu, bukan tidak mungkin anak tidak termotivasi. Belajar anak menjadi tidak baik dan sering bolos sehingga akhirnya biaya terbuang percuma.

2 Dekat Rumah

Mengambil tempat belajar Mandarin yang berdekatan dengan rumah sangat menguntungkan. Selain tidak memerlukan ongkos transportasi yang banyak, orang tua pun dapat dengan mudah mengawasi dan tidak terlalu khawatir dengan keadaan anak.

3. Bandingkan Biayanya

Karena cukup banyaknya pilihan tempat belajar bahasa Mandarin, ada baiknya orang tua membandingkan biaya belajar belajar bahasa Mandarin di beberapa tempat. Biasanya tempat-tempat belajar bahasa yang sudah memiliki nama akan berbiaya mahal. Jika memang keadaan finansial orang tua memungkinkan, tidak masalah anak belajar di tempat kursus Mandarin belajar tersebut.

Cobalah tempat kursus Mandarin bahasa yang terbilang baru, namun memiliki kualitas sebaik tempat kursus yang memiliki nama dan biayanya tidak terlalu mahal. Sesuai dengan kemampuan orang tua. Tidak ada salahnya jika harus mencari tempat kursus Mandarin Mandarin yang letaknya sedikit jauh dari rumah. Lumayan kan, bila memang biayanya lebih murah dari yang dekat dengan rumah.

4. Pelajari

Sebelum mendaftarkan anak ke tempat kursus bahasa bahasa tertentu, ada baiknya orang tua mencari tahu metode bahasa belajar, kurikulum yang digunakan, suasana kelas, kualitas pengajar, dan melihat proses belajar secara langsung. Dengan begitu, orang tua dapat menilai sejauh mana kualitas tempat kursus tersebut.

5. Evaluasi

Cobalah untuk melihat perkembangan anak setelah mengikuti kursus selama beberapa waktu. Bila dirasa perlu diteruskan atau berhenti harus diputuskan dengan mengajak anak mendiskusikannya.

infokomunitas.com/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Belajar Mandarin ~ Belajar Bahasa Mandarin ~ Bahasa Mandarin ~ Belajar Bahasa ~ Belajar Belajar ~ Mandarin Belajar ~ Mandarin Bahasa ~ Mandarin Mandarin ~ Bahasa Bahasa ~ Bahasa Belajar dan Belajar Mandarin:Belajar Bahasa Mandarin-Bahasa Mandarin&Belajar Bahasa Tangerang di 88db.com

Sabtu, 18 April 2009

Tiga dekade lebih orang Indonesia kehilangan kesempatan untuk mampu berkomunikasi dalam Bahasa Mandarin Jakarta akibat pergolakan politik antikomunis yang diarahkan penguasa menjadi anti-Tionghoa dan kebudayaannya. Padahal, masyarakat jiran kita di Malaysia dan Singapura rata-rata mampu menguasai dua atau tiga bahasa. Kini kursus Bahasa Mandarin menjadi tren baru dalam enam tahun terakhir di kota-kota besar di Indonesia selepas tumbangnya Orde Baru. Penguasaan bahasa Mandarin Jakarta bukan sekadar euforia orang Tionghoa, tetapi menjadi salah satu sarana memperkaya kemampuan intelektual terutama menyikapi perkembangan pesat ekonomi Tiongkok dan globalisasi.

Nyonya Netty, misalnya, mendorong putrinya, Ellen (2), untuk mengikuti Bahasa Mandarin belajar sejak dini di tempat kursus Universal Language Program (ULP) di Pluit. Meski belum bisa membaca dan menulis, Ellen sudah dibiasakan untuk berkomunikasi dalam Bahasa Mandarin kursus.
”Saya mau dia belajar bahasa Mandarin sejak kecil. Kemampuan Bahasa Mandarin Jakarta kan semakin dibutuhkan. Saya sendiri tidak bisa berbicara bahasa Mandarin Jakarta dan hanya menguasai bahasa Mandarin secara pasif, sedikit saja,” kata Ny Netty.

Di dalam ruang kelas kursus Mandarin di lantai dua terlihat poster-poster bergambar tentang benda-benda dan sebutannya dalam huruf Han Zi serta ejaan Han Yu Pin Yin (latinisasi huruf Mandarin). Beberapa bocah les Mandarin baru saja menyelesaikan Mandarin kursus bersama Ellen.
Di lantai dasar Mandarin les seorang bocah cilik berwajah lucu seperti teman Bobo Ho sedang menunggu jemputan. Setelah disapa ”Ni hao (apa kabar—Red)”, dijawabnya ramah dengan sapaan sama. Ditanya ”Ni jiao shen me ming zi (siapa namamu—Red)”, dengan sigap dijawab: ”Henderson.” Ditanya lebih jauh, ”Ni ji shui (umurmu berapa—Red)”, dia menjawab, ”Qi (tujuh—Red)”.

Sedangkan di bilangan Casablanca di tempat kursus Mandarin belajar Wen Hua menjadi tempat para profesional les Bahasa Mandarin. Marketing Manager Bahasa Mandarin les Wen Hua Della Widyanto menjelaskan, sebagian besar murid kursus Mandarin Wen Hua adalah pekerja pelbagai perusahaan dan BUMN di kawasan Kuningan.
”Hanya sedikit dalam les Mandarin yang Tionghoa. Sebagian besar murid kursus Bahasa Mandarin di sini orang Jawa dan Batak. Ada juga peneliti orang Aceh atau pun warga ekspatriat di Jakarta. Kami juga mengadakan in house training Mandarin kursus di perusahaan dan juga kedutaan besar. Saat ini kelas Mandarin les sedang diadakan di Kedutaan Besar Australia,” kata Della.
Murid-murid Mandarin belajar tersebut berusaha menguasai bahasa ketiga setelah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Untuk memberi pelajaran les Bahasa Mandarin terbaik didatangkan pula guru penutur asli Bahasa Mandarin kursus dari Tiongkok. Bahasa Mandarin les Wen Hua, misalnya, memiliki 15 guru tetap dan paruh waktu yang penutur asli Bahasa Mandarin belajar dan di ULP juga memiliki 20 guru campuran penutur asli dan lokal.

Kebanyakan mereka datang dari Tiongkok utara, yakni Beijing dan sekitarnya. Itu dimaksudkan untuk memudahkan penguasaan Mandarin dengan lafal yang baik dan benar. Pasalnya, sebagian besar percakapan bahasa Mandarin di Asia Tenggara dibawa oleh orang Tiongkok selatan yang memiliki lafal sedikit berbeda. Padahal, bahasa Mandarin yang baik dan benar secara umum menggunakan lafal Beijing (Jin Pin—Red).

http://www2.kompas.com/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Kursus Mandarin - Les Mandarin - Kursus Bahasa Mandarin - Mandarin Kursus - Mandarin Les - Mandarin Belajar - Bahasa Mandarin - Les Bahasa Mandarin - Bahasa Mandarin Kursus - Bahasa Mandarin Les - Bahasa Mandarin Belajar - Bahasa Mandarin Jakarta - Mandarin Jakarta dan Kursus Mandarin & Les Mandarin:Les Bahasa & Kursus Bahasa Mandarin Jakarta di 88db.com