Sabtu, 23 Mei 2009
Semua anak tentunya senang bermain. Terutama mereka yang masih balita. Dan sebagai orang tua, kita harus bisa memilih alat permainan untuk mereka yang mereka sukai dan juga mendidik. Ada berbagai macam jenis permainan edukatif yang bisa Anda temukan diberbagai toko mainan bayi dan pusat perbelanjaan mainan kayu, tapi tidak semuanya baik dan cocok untuk anak Anda dan terlebih lagi, tidak semuanya mainan edukasi dan mendukung perkembangan kecerdasan mereka.
Jadi bagaimana cara memilih alat permainan edukatif dan aman untuknya?
Pertama, saat Anda di toko alat mainan, perhatikan label alat peraga satu per satu dan perhatikan rekomendasi umurnya. Ini sangatlah penting untuk keselamatan balita Anda. Selain itu, perhatikan perilaku balita Anda dan tingkat perkembangannya, contohnya bila balita Anda masih suka memasukkan benda ke dalam mulutnya, jangan berikan alat permainan yang mempunyai bagian-bagian kecil yang bisa tertelan atau membuatnya tersedak. Sebagian anak berhenti memasukkan benda ke mulutnya di usia 1 tahun, tetapi ada beberapa yang baru berhenti di usia 3 tahun, sehingga Anda pun harus menyesuaikannya. Selain itu, pilihlah mainan bayi yang tidak mudah rusak atau copot agar balita Anda tidak melukai dirinya saat bermain.
Setelah Anda menyesuaikan alat mainan dengan umur dan perkembangan perilakunya, Anda bisa memilihkan alat permainan edukatif untuk perkembangan kecerdasannya. Beberapa contoh dari permainan edukatif untuk balita Anda adalah buku-buku cerita dengan gambar-gambar yang menarik dan pesan moral yang baik. Anda bisa membacakan cerita padanya sambil mengenalkan kata-kata baru dan mengajarnya mengenal alfabet. Jigsaw puzzle, mainan edukasi yang mudah dengan bagian-bagian yang tidak terlalu kecil pun bagus untuk melatih otaknya berpikir secara logis dan juga membantu ia belajar menyelesaikan masalah. Selain itu, alat peraga jigsaw puzzle, mainan kayu memberikan tantangan yang menarik untuk si Kecil yang akan membantunya saat ia bersekolah.Mainan lain yang edukatif untuk balita Anda adalah balok susun untuk membangun rumah-rumahan, gedung, mobil-mobilan dan lainnya. Pastikan Anda memilih balok susun yang bagian-bagiannya cukup besar sehingga tidak akan tertelan oleh si Kecil.
Berbagai macam alat musik pun sangat berguna untuk membantu perkembangan otaknya. Anda tidak perlu mengajarnya bermain piano atau gitar yang tentunya membutuhkan pelajaran khusus, tetapi Anda bisa membelikan dia drum kecil, tamborin, xylophone, keyboard sederhana dan juga tape kecil dengan lagu-lagu anak-anak yang ia sukai. Selain itu, sepeda roda tiga, dan ‘balance beam’ yaitu sebuah balok yang ditaruh di tanah dimana balita Anda bisa melatih berjalan dan keseimbangannya pun sangat berguna untuk melatih saraf-saraf motoriknya.
Pada akhirnya, ada berbagai macam mainan yang bisa berguna untuk membantu kecerdasan balita Anda. Pilihlah mainan yang sesuai dengan umurnya dan tidak hanya berguna untuk dimainkan tetapi juga menstimulasi kecerdasannya.
http://rafasadinacoorporation.blogspot.com/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Alat Permainan - Permainan Edukatif - Alat Permainan Edukatif - Mainan Bayi - Alat Peraga - Alat Mainan - Mainan Edukasi - Mainan Kayu dan Alat Permainan Edukatif: Mainan Bayi-Alat Peraga & Mainan Edukasi - Mainan Kayu Brebes di 88db.com
Sabtu, 18 April 2009
Memberikan stimulasi kepada bayi atau anak dengan metode baby flashcards saat ini sering dipraktekkan. Di kalangan para ahli psikologi dan perkembangan anak, memberi stimulasi dengan metode education flashcards ini mengundang pro dan kontra.
Ada
Salah satu ahli yang menentang metode stimulasi kids flashcards adalah Psikolog dan Playtherapist dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si. Dalam pandangannya, mengajarkan anak dengan kartu anak termasuk kategori overstimulation atau stimulasi yang berlebihan. "Tidak benar menyuruh bayi belajar baby education, misalnya dengan baby card karena ini adalah overstimulation. Seorang pakar bermain Brian Sutton-Smith menegaskan ini sudah termasuk cognitive child labor atau secara kognitif anak sudah dipekerjakan terlalu keras dengan baby card," ungkap Mayke di Jakarta beberapa waktu lalu.
Menurut pendapat Mayke, ketika orang tua menyodorkan education card berarti anak harus diam dan diminta memperhatikan sehingga anak sudah dituntut untuk belajar. "Di
Mayke mengakui bahwa dengan pemberian metode education card yang sifatnya singkat-singkat, mungkin anak akan cepat menangkap kartu belajar, mengingat dan mempelajari kartu anak.
Mayke juga menilai dengan metode flash card hanyalah membantu percepatan kemampuan untuk sementara, dan yang dikhawatirkan justru anak akan jenuh sebelum waktunya. "Dari hasil penelitian menunjukkan, rangsangan terlalu dini yang sifatnya overstimulation ketika anak sudah bisa membaca hanya merupakan percepatan yang bersifat sementara. Tetapi saat mereka sudah menginjak kelas 4 SD dan prestasinya dibandingkan, tidak ada perbedaan yang signifkan," terangnya.
http://www.e-smartschool.com/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Baby Flashcards - Education Flashcards - Baby Education - Baby Card - Education Card - Kartu Belajar - Kartu Anak - Kids Flashcards dan Baby Flashcards & Education Card:Kartu Belajar & Kartu Anak – Kids Flashcards Bandung di 88db.com