Tampilkan postingan dengan label rumah susun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rumah susun. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Maret 2010

Pembangunan rumah susun di Surabaya berjalan di tempat. Para pengembang kurang berminat membangun apartemen rusunami bagi masyarakat ekonomi bawah karena harga lahan tanah di perkotaan yang mahal, sementara nilai jual rumah susun dipatok maksimal hanya Rp 144 juta per unit.

“Berulang kali Menteri Negara Perumahan Rakyat hingga Wakil Presiden memerintahkan para pengembang untuk membangun apartemen rusunami milik (rusunami) bagi masyarakat ekonomi bawah di Surabaya. Tapi, tak ada pengembang yang tertarik,” kata Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) Jawa Timur Nur Wakhid, Senin (1/3) di Surabaya.

Menurut Nur Wakhid, ketidaktertarikan para pengembang beralasan. Masalahnya, dengan harga patokan rusunami Surabaya Rp 144 juta per unit, para pengembang kesulitan membangun karena mahalnya lahan tanah di tengah kota. Selain itu, minat masyarakat Kota Surabaya terhadap hunian berkonsep vertikal sangat kurang.

Persyaratan pembangunan rusunami sama tak ada bedanya dengan pembangunan rumah susun komersial. “Padahal, harganya bertaut sangat jauh. Jika harga rusunami Rp 144 juta per unit, harga rumah susun komersial bisa mencapai Rp 400 juta hingga Rp 1 miliar,” ucapnya.

Dengan harga rusunami Rp 144 juta per unit, masyarakat Surabaya cenderung memilih membeli rumah dijual Surabaya berkonsep horisontal (landed house) dengan tipe 36 hingga 40. Karena itu, banyak warga Surabaya yang akhirnya membeli rumah di pinggiran kota atau di beberapa daerah dekat Surabaya seperti Sidoarjo dan Gresik.

Bergeser ke daerah pinggiran

Semakin minimnya fasilitas pemukiman serta mahalnya lahan tanah di Kota Surabaya mengakibatkan para pengembang cenderung membangun rumah dijual Surabaya di kawasan pinggiran. Hal ini terlihat dari volume pembangunan rumah sederhana sehat (RSH) di Jatim sebanyak 12.500 unit tahun 2009 lalu.

Tahun ini, pembangunan RSH di Jatim ditargetkan mencapai 20.000 unit atau sekitar 13 persen dari total pembangunan RSH secara nasional sebanyak 150.000 unit. “Masyarakat lebih memilih RSH karena harganya sebesar Rp 55 juta per unit lebih terjangkau,” kata Nur Wakhid.

Untuk pembangunan rusunami Surabaya, bulan Mei mendatang Pemprov Jatim mentargetkan pembangunan rusunami di daerah Jambangan, Surabaya selesai. Sejak tahun lalu, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Jatim membangun 2,5 twin blocks berkapasitas 240 keluarga.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Pemprov Jatim Budi Susilo menyatakan, pembangunan rusun berukuran 28 meter persegi dengan lima lantai itu diperkirakan menghabiskan dana Rp 30 miliar . Rencananya, rusunami ini diperuntukkan bagi warga penghuni strenkali Surabaya.

Sampai akhir 2009 lalu backlog perumahan di Jatim mencapai 535.000 unit. Keterbatasan lahan menja di penghambat utama penyediaan pemukiman. Setiap tahun kebutuhan rumah di Jatim bertambah 24.000 unit, termasuk di Kota Surabaya.

Jumat, 19 Februari 2010

Rusunami adalah singkatan dari rumah susun sederhana milik, yaitu bangunan bertingkat yang dibangun dalam satu lingkungan tempat hunian yang memiliki wc dan dapur, baik menyatu dengan unit meupun bersifat publik atau disebut juga Apartemen bersubsidi. Rusunami dapat diperoleh melalui kredit kepemilikan rumah dengan subsidi atau tanpa subsidi. Rusunami memiliki harga maksimum Rp144 juta dengan luas unit minimum 21 m2 dan maksimum 36 m2. Orang yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi, boleh membeli rusunami dengan harga non subsidi (membayar PPN 10%).

Pada saat ini pemerintah tengah gencar-gencarnya menggenjot pembangunan 1.000 tower rumah susun sederhana (rusuna) atau apartemen bersubsidi. Rencana pembangunannya 50% berada di Jabodetabek, wilayah Jawa non-Jabodetabek deperti bandung dan Surabaya rencana pembangunannya sebesar 30%, sedangkan sisanya dialokasikan di luar Pulau Jawa khususnya Batam. Program ini memang dialokasikan untuk masyarakat dengan penghasilan menengah dan berpenghasilan tetap. Bagi yang berhak, akan ada subsidi uang muka dan subsidi bunga.

Apartemen bersubsidi adalah program yang ditujukan untuk mereka yang memenuhi persyaratan berikut.

  1. Warga Negara Indonesia(WNI).
  2. Berusia 21 tahun ke atas atau sudah menikah.
  3. Belum pernah disubsidi pemerintah sebelumnya atau belum pernah ambil kredit dari bank BTN.
  4. Berdomisili di wilayah DKI.
  5. Memeiliki penghasilan Rp1,2 juta sampai Rp4,5 juta perbulan.
  6. Belum mempunyai rumah sendiri di Jabodetabek.
  7. Memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
  8. Hanya diberikan maksimal satu unit.

Mengapa harus mempunyai NPWP? Sebab penghasilan Rp1,2 juta per bulan sudah termasuk kategori pengahsilan kena pajak. Jumlahnya sudah melebihi penghasilan diatas PTKP, harus memiliki NPWP. Keuntungan memiliki NPWP berarti Anda bisa menikmati subsidi-subsidi yang lain diantaranya subsidi bunga dan bantuan uang muka.

Temukan juga informasi lain tentang Rumah dijual di Jakarta Selatan di www.rumahdanproperti.com

Sabtu, 25 Juli 2009

Apartemen dari penjual apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan. Suatu gedung apartment dapat memiliki puluhan bahkan ratusan unit apartment for sale di Kemang Village. Istilah apartemen atau apartment dari penjual apartemen digunakan secara luas di Amerika Utara, sementara istilah flat atau apartment for sale digunakan di Britania Raya dan negara-negara persemakmuran.

Sebuah kondominium dari penjual kondominium, atau kondo dari penjual kondominium di Kemang Village, adalah bentuk hak guna perumahan dimana bagian tertentu real estat condominium for sale (umumnya kamar apartemen) dimiliki secara pribadi sementara penggunaan dan akses ke fasilitas seperti lorong, sistem pemanas, elevator, eksterior berada dibawah huukm yang dihubungkan dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol oleh asosiasi pemilik condominium for sale yang menggambarkan kepemilikan seluruh bagian kondominium. Sebutan ini sering digunakan untuk merujuk pada unit itu sendiri menggantikan kata "apartemen".

http://id.wikipedia.org/

Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action