Sabtu, 02 Mei 2009
Produk batik mode dibagi 3 kategori, yaitu : batik pakaian cap, batik butik tulis, batik muslimah printing (mode batik sablon).
Batik Tulis
Dulu Kampung Laweyan merupakan sentra industri kain tenun dan bahan pakaian yang sering disebut Lawe. Kampoeng Laweyan sudah ada sebelum masa pemerintahan Kraton Pajang pada abad 15 M.
Pada tahun 1546 M Kyai Ageng Henis bermukim di desa Laweyan. Beliau merupakan bangsawan keturunan Prabu Brawijaya V. Selain menyebarkan agama Islam di Laweyan, Kyai Ageng Henis juga mengajarkan teknik pembuatan Batik Tulis yang merupakan tradisi leluhur dari kalangan istana dan sekarang banyak dijual di butik batik.
Batik Tulis adalah suatu teknik melukis di atas kain pakaian batik dengan menggunakan berbagai peralatan seperti canthing yang banyak dijual di butik pakaian muslimah dan butik pakaian (alat untuk mengoleskan malam pada kain), gawangan yang bisa didapatkan di pakaian butik (rangka bambu untuk membentangkan kain), wajan yang biasanya terdapat di pakaian butik (tempat untuk mencairkan malam), anglo yang banyak ditemui di pakaian batik (tempat pengapian arang), tepas yang bisa didapatkan di butik batik (kipas), kain pelindung di butik pakaian, saringan malam dari butik pakaian muslimah dan dingklik yang biasanya juga ada di butik mode (tempat duduk).
Pada waktu itu bahan pewarna pakaian muslimah yang digunakan berasal dari pohon tinggi, mengkudu, soga, dan nila. Sedangkan untuk bahan soda untuk pakaian di butik muslimah memakai soda abu dan bahan garam dari Lumpur yang bisa didapatkan di butik muslimah. Karena semua bahan tersebut berasal dari alam, maka tidak menimbulkan polusi pada lingkungannya.
Proses pembuatan batik mode tulis meliputi beberapa tahapan mode batik seperti mola pakaian muslimah (membuat pola muslimah batik), ngiseni pakaian mode (mengisi bagian batik pakaian yang sudah dibuat pola batik muslimahnya), nerusi mode pakaian (membatik pada sisi mode butik sebaliknya), nemboki pakaian mode (menutup bagian kain butik mode yang tidak akan diwarnai), mbiriki muslimah batik (proses penghalusan tembokan mode pakaian), pewarnaan mode butik, nglorot mode muslimah (merebus kain muslimah butik agar malamnya larut / lepas) dan mbabari muslimah butik.
Karena proses yang panjang dan sangat membutuhkan keahlian dari pembatik batik butik, maka batik tulis dijual mode muslimah dengan harga yang mahal. Batik tulis tergolong sebagai Batik Halus (nomor satu). Batik tulis dari kain sutera merupakan batik termahal dan diproduksi dalam jumlah terbatas. Batik ini dibuat untuk memenuhi permintaan pasar segmen menengah ke atas dan untuk keperluan ekspor.
http://www.kampoenglaweyan.com/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Pakaian Butik ~ Butik Muslimah ~ Butik Batik ~ Mode Batik ~ Pakaian Batik ~ Pakaian Muslimah ~ Pakaian Mode ~ Butik Mode ~ Butik Pakaian ~ Muslimah Butik ~ Muslimah Batik ~ Batik Mode ~ Batik Pakaian ~ Batik Butik ~ Batik Muslimah ~ Butik Pakaian Muslimah ~ Mode Pakaian ~ Mode Butik ~ Mode Muslimah dan Pakaian Butik-Butik Muslimah:Butik Batik-Mode Batik&Pakaian Batik Jogjakarta di 88db.com
Sabtu, 21 Maret 2009
Dia memandang Desain Batik bersifat universal. Tapi tetap tidak melepaskan diri dari kaidah-kaidah akar tradisi Kain Batik. Maka ribuan Desain Batik pun diciptakannya dalam motif modern kontemporer yang di luar dugaan, begitu tak biasa.
Komarudin Kudiya (40), pria yang akrab disapa Komar ini adalah nama yang tak asing dalam jagat industri Toko Batik tanah air. Melalui label miliknya yaitu Batik Komar, dia mencoba mengelaborasi desain Model Batik agar terus berkembang sesuai dengan zamannya.
"Obsesi saya batik sudah pantas mendunia melalui karya-karya baru yang dikembangkan sesuai dengan zamannya," tutur pria kelahiran Desa Trusmi, Plered Cirebon tersebut.
Pengembangan desain Model Batik yang dilakukannya dengan mengambil ide dari objek-objek sekitar yang belum tersentuh oleh desainer batik lain. Design Batik sederhana melalui proses penggalian cukup matang. Sehingga melahirkan Design Batik dengan nilai jual tinggi.
Misalnya tema Filum Molusca yang mengambil ide dari hewan jenis moluska. Untuk mewujudkan ide ini, Komar melakukan penelitian cukup dalam bahkan melakukan observasi ke museum laut Ancol, Taman Laut Pasir Putih Jawa Timur juga referensi dari internet. Produksi Filum Molusca ini dilakukan cukup lama yaitu 5 tahun.
Tren blog pun tak luput dari pandangan pria yang menjabat sebagai Ketua Harian Yayasan Batik Jawa Barat ini. Motif batik dengan tema Blogger pun menjadi salah satu inovasi lain menarik. Desain blog yang begitu techno diubahnya menjadi begitu batik. Pengembangan desain serupa juga dilakukannya untuk objek antariksa dengan tema Antares atau objek molekul air, keris dan objek-objek lainnya.
Termasuk tidak meninggalkan motif-motif Cirebonan yang menjadi pondasi dirinya dalam usaha Toko Batik. Menurutnya, motif jaman dulu sampai sekarang tidak bisa dihapus. Motif-motif tradisional untuk Baju Batik dan Kain Batik sampai kapanpun tidak akan terkalahkan.
Untuk mendapatkan perlindungan yang sah menurut hukum , dari ribuan desain Baju Batik yang dimiliki Batik Komar, sebanyak 124 desain motif batik didaftarkan atas bantuan Departemen Perindustrian dan dari Departemen Koperasi dan UKM. Namun Komar sendiri memilih tidak ambil pusing jika ada plagiat-plagiat yang meniru desainnya. Salah satu cara untuk melindungi desain-desain miliknya, Komar memilih mendokumentasikan sendiri dalam bentuk buku.
Dengan berpijak pada idealisme melestarikan budaya batik sebagai budaya leluhur. Komar terus berupaya untuk memperkuat usaha Jual Baju Batik dan Jual Kain Batiknya. Meski kompetisi dalam usaha ini dinilainya makin kompetitif, tapi dirinya yakin masih banyak orang yang mencari Jual Kain Batik dan Jual Baju Batik berkualitas.
http://bandung.detik.com
Untuk informasi lebih lengkap, silahkan lihat di Toko Batik,Desain Batik,Jual Baju Batik,Jual Kain Batik,Baju Batik,Kain Batik,Design Batik,Model Batik dan Toko & Desain Batik : Jual Baju & Kain Batik - Design & Model Batik di 88db.com