Jumat, 08 Mei 2009
Bila diet harian tidak mencukupi kebutuhan gizi kita, di saat stress fisik atau lingkungan meningkat (musim pancaroba), atau kondisi tubuh memerlukan vitamin / mineral lebih banyak seperti pada wanita hamil, menyusui, dan fase pemulihan, acapkali makanan suplemen dibutuhkan. Memilih suplemen kesehatan yang tepat dan mengkonsumsi obat suplemen sesuai kebutuhan menjadi syarat mutlak agar kita mendapat manfaat maksimal dan terhindar dari efek samping kelebihan makanan suplemen.
1. Perhatikan komposisi kandungan zat dari suplemen makanan kesehatan. Sebaiknya anda telah memiliki informasi yang cukup mengenai jenis suplemen nutrisi makanan yang anda butuhkan. Konsultasi dengan dokter, serta hasil pemeriksaan laboratorium kadang diperlukan dalam pemilihan suplemen makanan kesehatan yang tepatguna.
2. Perhatikan label dari Dep.Kes dan tanggal kadaluwarsa (expired date). Hal ini perlu agar suplemen kesehatan yang kita pilih memenuhi standard kesehatan dari Depkes RI, terjamin kesegaran dan kualitas produk nutrisi makanan.
3. Simpanlah produk obat suplemen di tempat yang sejuk dan kering, tidak terpapar langsung dengan sinar matahari, dan tidak lembab. Jauhkan dari jangkauan anak-anak, terutama suplemen yang mengandung zat besi karena overdosis zat besi dapat mengakibatkan kematian pada anak-anak.
4. Tidak semua suplemen berkualitas baik dan bermanfaat bagi tubuh kita. Perhatikan efek pada tubuh pada saat dan setelah mengkonsumsi suplemen. Hasil pengamatan ini dapat menjadi acuan suplemen mana yang paling sesuai untuk kita.
5. Bagi ibu hamil, menyusui, penderita penyakit diabetes (kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), atau jantung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi suplemen tertentu. Suplemen yang tidak tepat dapat berinteraksi ataupun mengganggu penyerapan obat-obat lain yang sedang dikonsumsi.
http://antin-kurniawan.com/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Makanan Suplemen - Makanan Kesehatan - Suplemen Kesehatan - Nutrisi Makanan - Obat Suplemen dan Makanan Suplemen-Suplemen Kesehatan: Nutrisi Makanan-Obat Suplemen di 88db.com
Sabtu, 18 April 2009
Menjaga stamina dan kesehatan selama bulan Puasa selalu dikaitkan dengan mengonsumsi makanan suplemen. Padahal, jika pola makan kita sudah seimbang, suplemen kesehatan tidak lagi diperlukan. Berbagai produk obat suplemen mulai gencar dipromosikan sebelum bulan Puasa tiba. Untuk menarik pembeli, khasiat dari makanan suplemen ini sering dipromosikan secara berlebihan. Bukan hanya mampu mencegah berbagai penyakit, suplemen kesehatan yang sebenarnya adalah produk untuk memelihara kesehatan juga diklaim mampu mengobati berbagai macam penyakit.
Vivi (38), seorang ibu rumah tangga, sudah lama menderita diabetes. Karena bosan berobat ke dokter dan takut pada efek samping obat-obat kimia yang diolah di pabrik, Vivi menghentikan pengobatannya dan beralih ke obat suplemen yang ditawarkan seorang teman. "Setelah minum makanan kesehatan (dia menyebut nama produk), rasa nyeri di telapak kaki saya hilang. Gula darah saya juga tidak pernah tinggi lagi," ungkap Vivi berpromosi.
Bisnis nutrisi makanan sudah lama menggejala di Tanah Air. Berbagai produk suplemen makanan kesehatan yang diimpor dari negara-negara seperti Amerika, China, bahkan Arab bukan hanya dijual di toko, tetapi juga dijual langsung dengan cara pemasaran bertingkat (multilevel marketing/MLM). Produk nutrisi makanan yang ditawarkan sebagian besar berasal dari bahan alam seperti ekstrak bayam, minyak ikan, ekstrak bunga tertentu, bahkan ada juga kolostrum sapi yang dipercaya bisa menambah kekebalan tubuh pada manusia. Karena produk yang ditawarkan harus diimpor, jangan heran jika harganya mencapai ratusan ribu rupiah per kemasan.
Demi menggaet pelanggan, para pelaku bisnis ini tidak segan-segan memunculkan kesaksian sejumlah pasien. Pasien yang tentu saja sudah menjadi anggota jaringan bisnis ini lalu mengaku berhasil sembuh atau terhindar dari komplikasi penyakit yang dideritanya setelah mengonsumsi produk suplemen terus-menerus.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Ruslan Aspan menegaskan, suplemen makanan berfungsi untuk memelihara kesehatan, bukan obat yang bisa menyembuhkan. "Suplemen tidak boleh diklaim mampu mencegah atau menyembuhkan penyakit tertentu. Suplemen hanya bisa mengurangi risiko terjadinya sesuatu akibat penyakit tersebut, bukan mengobati penyakitnya," tegas Ruslan.
Ruslan menambahkan, membujuk seseorang untuk membeli produk suplemen dengan cara membuat kesaksian-kesaksian adalah pelanggaran. Namun, BPOM kesulitan mengawasi praktik semacam itu karena cara penjualan pada MLM lebih tertutup.
http://www2.kompas.com/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Makanan Suplemen - Makanan Kesehatan - Suplemen Kesehatan - Nutrisi Makanan - Obat Suplemen dan Makanan Suplemen-Suplemen Kesehatan: Nutrisi Makanan-Obat Suplemen di 88db.com