Tampilkan postingan dengan label teknik belajar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label teknik belajar. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Juli 2009

Education flashcards adalah kartu-kartu belajar bergambar yang dilengkapi kata-kata, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia, Pennsylvania. Gambar-gambar pada baby flashcards untuk baby education dikelompok-kelompokkan antara lain: seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dsb. Kartu-kartu anak tersebut dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak dan dibacakan secara cepat, hanya dalam waktu 1 detik untuk masing-masing education card. Tujuan dari metode baby card itu adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini. Kids flashcards ini merupakan terobosan baru di bidang metode pengajaran membaca dengan mendayagunakan kemampuan otak kanan untuk mengingat. Namun, sebagaimana umumnya metode-metode baru, metode baby flashcards untuk baby education ini juga mendatangkan kritik dan tanda tanya dari masyarakat maupun profesional di bidang pendidikan dan perkembangan anak, bahkan ada yang menganggapnya mustahil. Penyebabnya, dasar dari metode education flashcards adalah melatih anak menghafal asosiasi antara gambar dan kata-kata, sehingga ketika ia melihat kata-kata itu lagi di kemudian hari maka ia akan mengingat dan dapat mengucapkannya. Inilah yang disebut ”membaca”. Namun bila anak melihat kata-kata baru, ia tak dapat mengucapkannya karena belum pernah diperkenalkan sebelumnya.

Kartu-kartu belajar baby card dapat diberikan kepada anak sebagai sebuah permainan mengenal huruf dan kata-kata. Gambar-gambar education card yang menarik dengan warna-warni kids flashcards menyolok akan disukai bayi dan anak-anak, sehingga ibu bisa mengajak mereka bergembira, bermain dan belajar dalam cara kartu anak yang sederhana. Tak perlu menargetkan hasil yang muluk-muluk atau memaksa anak untuk menghafal sekian kata dalam sehari, misalnya. Apalagi sampai membanding-bandingkan dengan bayi atau anak-anak lain seusianya yang sudah lebih maju kemampuan belajarnya. Biarkan saja anak berkembang dan belajar dalam temponya sendiri dan mengikuti kematangan fungsi-fungsi otaknya masing-masing, sebab setiap anak berbeda.

http://putri.sayanginanda.com/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Baby Flashcards - Education Flashcards - Baby Education - Baby Card - Education Card - Kartu Belajar - Kartu Anak - Kids Flashcards dan Baby Flashcards & Education Card:Kartu Belajar & Kartu Anak – Kids Flashcards Bandung di 88db.com

Sabtu, 23 Mei 2009

Berbeda dengan tuts piano yang dapat menjangkau banyak nada, mulai dari do paling rendah hingga do paling tinggi alias beroktaf-oktaf, saxophone yang dipelajari lewat les saxophone hanya mampu menjelajah beberapa oktaf. Makanya, ia pun dibuat dalam berbagai ukuran demi menghasilkan nada selengkap piano. Jadilah saxophone ukuran S, M, L, XL, double X, dan bahkan triple X, yang bisa ditemui di saxophone lesson, lain dengan belajar harmonica, belajar gitar atau belajar flute. Pokoknya mirip ukuran baju. Namun, pembagiannya bukan seperti itu, lebih merujuk ke jenis suara.

Wilayah nada tinggi diwakili saxophone mini, yang bisa dipelajari di
belajar saxophone, lain dengan les flute, les harmonica, ataupun les gitar sedangkan untuk nada rendah menjadi urusan saxophone berukuran panjang dan besar, bisa diketahui dengan les saxophone. Lain dengan flute lessons atau gitar lesson. Total semua macam saxophone ada 14, bisa ditemui di saxophone lesson. Lain halnya dengan belajar harmonica, belajar gitar atau belajar flute. Semuanya, kalau mau, dapat dimainkan bersama saat belajar saxophone, ada yang kebagian suara sopran, alto, tenor, bariton, bas, maupun kontra bas. Lain dengan les flute, les harmonica, atau les gitar.

Dari 14 macam itu, yang sering santer disebut adalah saxophone sopran, alto, dan tenor. Yang sopran bentuknya lurus seperti yang dipakai Kenny G. Sedangkan golongan alto bentuknya sedikit melengkung seperti huruf "J". Jenis ini biasa ditiup oleh Dave Koz. Di atas alto ada saxophone tenor, dan biasa disebut saxophone jazz. Yang lebih besar lagi, saxophone bariton. Saking berat dan besarnya, bagian bow atau bell-nya jadi sering rusak.

Sebelum kebingungan dengan istilah di seputar saxophone, ada baiknya kita telanjangi dulu "bodi" saxophone yang seksi itu. Lain dengan apa yang kita dapat di
flute lessons atau gitar lesson. Bentuknya mengerucut mirip belalai gajah. Ukurannya mulai dari 1,5 m sampai lebih dari 5 m. Berhubung besar dan panjang, supaya enak dipakai dan tidak kedodoran, maka perlu diringkas. Bagian ujung dan pangkalnya ditekuk sehingga hasilnya mirip cangklong, pipa untuk merokok.

Di sekujur tubuhnya banyak "bopeng". Lho, tidak seksi lagi dong? Ya, mau apalagi, sebab tanpa "bopeng-bopeng" itu saxophone tidak bisa bunyi. "Bopeng" yang berupa lubang menganga itu dipasangi tutup yang bisa dibuka-tutup. Tutup-tutup lubang itu ada yang dirangkai sehingga dapat menutup bersamaan.
Anatomi saxophone dapat disebut mulai dari atas: mouthpiece yang diemut sewaktu memainkannya, neck tempat memasang mouthpiece, main body tempat lubang-lubang tadi berada, bow yang berbentuk mirip huruf "U", dan bell yang mirip tabung dengan ujung kayak corong. Pada main body sebelum bow ada kait terbuat dari metal atau plastik tempat ngasonya jempol sehingga diberi nama thumbrest. Beberapa senti di atas thumbrest ada strap ring, tempat canthelan strap neck.

Seperti mimi dan mintuna, begitulah mouthpiece dan reed. Saxophone berbunyi hanya jika mouthpiece ditiup. Mouthpiece ini ceper, mirip paruh bebek cerewet, Donal. Bahannya bisa kayu, metal, atau ebonit. Sedang reed terbuat dari bahan rotan yang diiris tipis, ditempelkan di sisi bawah mouthpiece dan diikat kencang dengan ligature. Besar kecil mouthpiece mengikuti ukuran saxophone. Jika kecil, kita bisa meniupnya di sudut bibir sehingga masih dapat bersaxophone sambil nyengir. Kalau saxophone nya gede, mouthpiece-nya bisa segemuk pisang ambon. Ampun deh!

http://debritto.net/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di
Les Saxophone - Saxophone Lesson - Belajar Harmonica - Belajar Gitar - Belajar Saxophone - Belajar Flute - Les Flute - Flute Lessons - Les Harmonica - Les Gitar - Gitar Lesson dan Les Saxophone: Belajar Harmonica & Gitar-Les Flute & Flute Lessons di 88db.com