Sabtu, 04 April 2009

Asuransi Jiwa dan asuransi kendaraan adalah salah satu cara untuk mengelola risiko. Oleh karena itu, sebelum memutuskan mengambil asuransi jiwa adira insurance, ada baiknya anda memahami keperluan keluarga dan menyesuaikan pembuatan adira autocillin dengan tawaran dari pihak penyelenggara asuransi.

Orang memerlukan asuransi adira dengan program asuransi autocillin karena inilah salah satu cara untuk mengelola risiko. Risiko tidak dapat ditolak, tetapi pengelolaan risiko mempunyai beberapa metode untuk mengantisipasinya. Tujuan pengelolaan risiko adalah untuk mengurangi dampak kerugian finansial yang mungkin terjadi.

Sayangnya, sebagian orang membeli polis adira insurance untuk program adira autocillin dengan uang pertanggungan dibawah kebutuhan (underinsured). Ini karena mereka tak dapat menentukan berapa sebenarnya proteksi yang diperlukan.

Sebelum membeli polis asuransi kendaraan yang disebut asuransi autocillin dengan jumlah uang pertanggungan tertentu, sebaiknya anda mengetahui lebih dulu berapa nilai proteksi yang diperlukan. Nyawa memang tak bisa dinilai dengan suatu jumlah nominal, tetapi orang dapat "mengukurnya" dengan perhitungan yang disebut nilai ekonomis (economical value).
Orang memiliki nilai ekonomis jika dia punya penghasilan dan ada orang lain yang bergantung hidup padanya. Sebaliknya, anak balita belum punya nilai eknomis karena tak berpenghasilan dan tak ada yang bergantung secara ekonomis kepadanya.

Untuk menghindari risiko kurang perlindungan, sebelum membeli polis asuransi adira sebaiknya anda melakukan perhitungan jiwa atau nilai proteksi yang tepat.

Ada
beberap cara perhitungan sehingga kekurangan proteksi bisa dihindari.1.Human Live Value (HLV) : Menghitung nilai kehidupan seseorang.
HLV dihitung berdasarkan penghasilan bulanan, tahunan atau pengeluaran bulanan, tahunan dikalikan lamanya perlindungan yang diperlukan. Misalnya, seseorang berusia 35 tahun berpenghasilan Rp 5 juta dengan pasangan dan anak usia 5 tahun. Keluarga ini memerlukan asuransi selama 20 tahun.

2. Income Based Value (IBV)
Perhitungan IBV menggunakan penghasilan atau pengeluaran bulanan sebagai dasar perhitungan. Caranya, hitung berapa investasi yang harus ditanamkan agar dapat menghasilkan dana Rp 4 juta seperti contoh diatas.
Di Indonesia, salah satu investasi "bebas risiko" atau investasi dengan risiko paling minimal adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Akan tetapi dengan dikeluarkan Obligasi Ritel (ORI) yang saat ini tingkat suku bunganya lebih tinggi, dapat juga dikategorikan sebagai investasi beresiko paling minimal sehingga dapat digunakan dalam perhitungan IBV.

3. Survival Based Value (SBV) : Kewajiban dan Utang.
Cara ini memperhitungkan berapa kewajiban yang harus dilindungi dan berapa penghasilan yang harus dilindungi sampai orang yang ditinggalkan (survival) dapat bekerja. Metode ini mengasumsikan orang yang ditinggalkan belum bekerja dan akan bekerja setelah ditinggalkan kepala keluarga.
Hal yang harus diperhatikan dari metode ini, antara lain, adalah semakin besar kewajiban atau utang yang harus dibayar, semakin besar nilai pertanggungan asuransi yg dibutuhkan. Selain itu, semakin tinggi pendidikan dan makin banyak pengalaman kerja pasangan, semakin cepat dia mendapat pekerjaan. Anda juga perlu menghitung dana darurat yang telah dimiliki.

Semoga penjelasan ini dapat membantu pemahaman anda dalam hal kebutuhan Asuransi Jiwa.

http://harryps.blogspot.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Asuransi Adira - Adira Insurance - Asuransi Kendaraan - Adira Autocillin - Asuransi Autocillin dan Asuransi Adira/Adira Insurance:Asuransi Kendaraan Adira Autocillin Cibubur Jakarta Timur di 88db.com

0 komentar: