Sabtu, 18 April 2009
Kualitas penerjemah bahasa di Indonesia, yang menerjemahkan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya, dinilai rendah karena minimnya sarana penerjemah Indonesia dan prasarana pendidikan penerjemah bahasa Inggris Indonesia. "Kualitas para Penerjemah Inggris Indonesia di Indonesia ibarat tidak ada rotan akar pun jadi. Hal ini disebabkan penerjemah bahasa Inggris selama ini hanya belajar bahasa bahasa inggis indonesia secara otodidak," kata Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Prof. Dr. Asim Gunarman di acara Seminar Profesi Penerjemah dan Juru Bahasa, di Jakarta, Sabtu (3/6). Menurutnya, saat ini di
Ia menyebutkan, sekurangnya terdapat empat kesalahan umum yang dibuat oleh penerjemah indonesia yaitu kesalahan gramatikal, tanda bacaan, pemilihan kata dan ejaaan. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan antara penerjemah inggris dan juru bahasa Indonesia Inggris sebagaimana yang dipahami masyarakat pada umumnya. "penerjemah bahasa diartikan sebagai 'translater' Inggis Indonesia, yang mengalihkan pesan melalui proses analisis, pengalihan, penataan kembali. Sedangkan juru bahasa Inggris Inggris, lanjutnya, melakukannya melalui proses pemahaman lisan dengan cepat dan langsung mengungkapkan secara lisan pula apa yang telah dipahami penerjemah bahasa Indonesia," kata Asim.
Kualitas juru bahasa Indonesia Indonesia, menurut Asim, yang juga mantan penerjemah bahasa Inggris Indonesia Presiden, sama saja dengan kualitas penerjemah Indonesia Inggris. "Hal ini karena rata-rata penerjemah Inggris Indonesia pernah tinggal lama di negara berbahasa Inggris Inggris, hingga bahasa asing penerjemah bahasa Indonesia Inggris rata-rata lebih baik daripada Bahasa Indonesia Indonesia mereka," ujarnya. Pada umumnya mereka menjadi penerjemah bahasa Inggris karena menguasai bahasa bahasa asing dengan baik ditambah pengalaman yang cukup, dan tampaknya penerjemah Inggris tidak merasa perlu menambah pengetahuan mereka tentang bahasa Indonesia, tambahnya.
Sementara itu, Guru Besar Linguistik, Prof. Dr. Benny H Hoed, menyatakan perlu ada usaha untuk menyelamatkan penerjemah-penerjemah Indonesia Inggris otodidak. "Hingga saat ini di
Selain itu, lanjutnya, perlu peningkatan syarat penerjemah seperti yang diterapkan di negara-negara lain di Eropa bahwa penerjemah minimal harus menguasai tiga bahasa. Ia mengharapkan pula agar penerjemah
http://www.kapanlagi.com/
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Penerjemah Bahasa ~ Inggis Indonesia ~ Penerjemah Inggris ~ Penerjemah Indonesia ~ Bahasa Inggris ~ Bahasa Indonesia ~ Inggris Inggris ~ Indonesia Inggris ~ Indonesia Indonesia ~ Bahasa Bahasa ~ Penerjemah Bahasa Inggris ~ Penerjemah Bahasa Indonesia ~ Penerjemah Inggris Indonesia ~ Penerjemah Indonesia Inggris ~ Penerjemah Bahasa Inggris Indonesia ~ Penerjemah Bahasa Indonesia Inggris dan Penerjemah Bahasa:Inggris Indonesia-Penerjemah Inggris&Penerjemah Indonesia di 88db.com
0 komentar:
Posting Komentar