Sabtu, 04 April 2009

DULU, rumah kost kebanyakan dihuni oleh masyarakat urban. Mereka adalah karyawan atau mahasiswa yang tidak memiliki keluarga atau orangtua di mana mereka melakukan aktivitas pendidikan atau pekerjaan dan mengharuskan mereka untuk tinggal di kos menteng. Sekarang, nilai-nilai itu mulai bergeser.
Tidak sedikit anak sekolah (baca mahasiswa) atau karyawan yang lebih memilih tinggal di tempat kost, meski mereka punya orangtua atau kakak di kota itu. Alasan paling umum tinggal di rumah kost atau rumah menteng, ingin mandiri atau tempat kost lebih dekat kampus atau kantor. Benarkah?

Bagi kalangan mahasiswa menurut Basti, S.PSi, memilih tinggal di rumah kost dianggap menjadi satu hal yang wajar apalagi tinggal di satu kota yang berbeda dengan orangtua. Dan dari segi usia mereka dianggap cukup layak untuk tinggal sendiri.

Dalam paparan Basti, banyak alasan mengapa seseorang memilih tinggal sendiri di rumah kost daripada tinggal bersama orangtua mereka. "Salah satunya, karena merasa di dalam rumah ia tidak mendapatkan kebebasan. Artinya, ruang gerak anak serba dibatasi oleh orangtua dengan berbagai alasan," terang Basti.

Keterbatasan gerak tersebut membuat anak memilih untuk tinggal sendiri di kos murah dengan pertimbangan bahwa dengan hidup sendiri, mereka bebas melakukan segala hal yang mereka inginkan tanpa intervensi dari orangtua.

Menurut Basti, anak cenderung ingin bebas berekspresi, atau bebas mengeluarkan ide-ide atau bahkan berorganisasi. Hal ini kadang dihalangi orangtua dengan berbagai alasan sehingga remaja memilih tinggal di rumah kos murah. Ada pula yang beralasan ingin mandiri.

Padahal menurut Basti, sebenarnya ada alasan mendasar yang tidak diungkap secara terbuka oleh anak kenapa mereka memilih kost menteng. Yaitu suasana rumah yang tidak bersahabat bagi mereka. "Contoh kongkretnya, hubungan orangtua yang tidak harmonis atau perceraian orangtua yang membuat anak tidak betah tinggal di rumah. Bukan semata karena ingin mandiri," lanjutnya.

Jika ini yang menjadi alasan, maka akan berdampak buruk bagi anak. Akibat yang biasanya timbul adalah perasaan bebas karena tidak ada pengawasan orangtua. "Hal inilah yang biasanya menyeret anak pada kehidupan bebas, termasuk seks bebas dan mengonsumsi narkoba," lanjutnya.

Menurut Basti, pilihan untuk tinggal sendiri di kos menteng harus dibarengi degan kemampuan bertanggung jawab pada risiko atau konsekuensi yang akan terjadi.

"Saat anak memilih tinggal sendiri, orangtua mestinya tidak melepaskan anak tanpa kontrol. Mereka harus dibiasakan bertanggung jawab," katanya.

Dikatakan bahwa untuk menjadi anak mandiri, memilih tinggal di rumah menteng bukan pilihan terbaik. Justru pilihan ini harus diwaspadi karena banyaknya godaan yang akan menghadang.

"Orangtua harus memberikan bekal pendidikan agama dan moral kepada anak, sehingga ketika ia memilih kost di kost menteng, mereka akan siap menghadapi segala godaan," kunci Basti. (*)

Sumber : DARMAWATI
h
ttp://wap.fajar.co.id/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Tempat Kost | Rumah Kost | Rumah Kost | Kos Murah | Kost Menteng | Kos Menteng | Rumah Menteng dan Tempat Kost & Rumah Kost : Rumah Kos & Kos Murah - Kost Menteng Jakarta Pusat di 88db.com

0 komentar: