Sabtu, 01 Agustus 2009
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam grafis desain, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan oleh desainer grafis. Design grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art foto desain. Seperti jenis desain lainnya, design grafis untuk desain brosur dapat merujuk kepada proses pembuatan brosur desain, metoda merancang design brosur, produk brosur design yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (design). Seni grafis desain mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, design foto, pengolahan gambar foto design, dan tata letak.
Desain grafis oleh desainer grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, desain foto dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, design grafis juga diterapkan dalam media elektronik foto desain, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau design grafis multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain brosur. Desain grafis untuk brosur desain bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.
Unsur dalam desain grafis untuk design brosur sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis untuk brosur design adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep design foto atau ide foto design biasanya tidak dianggap sebagai sebuah design sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual. Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang.
Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.
http://id.wikipedia.org/
Dukung Kampanye Stop Dreaming Start Action
0 komentar:
Posting Komentar