Sabtu, 18 April 2009

Turunnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) asal Eropa dan Amerika akibat krisis keuangan global membuat Bali Condotel di Bali mengalihkan bidikan pasar Condotel Business ke wilayah lain. Pasar Asia menjadi target utama Bali Business, kemudian menyusul wilayah lainnya.

Penurunan wisman dari dua kawasan itu sangat terasa. "Saya kira wajar saja, karena krisis global lebih didominasi kedua benua itu. Karenanya, Business Condotel di Bali kini akan membidik pasar di Asia," kata Executive Director Bali Hotels Association Djinaldi Gosana, Kamis (12/2).
Namun Djinaldi optimistis, tingkat kunjungan wisman dari Asia masih menunjukkan perkembangan cukup bagus.

Strategi jemput bola
Agar lebih efisien, menurut Djinaldi, pihak Condotel Bali kini melakukan strategi menjemput bola. "Kami melakukan kunjungan serta mengirim brosur Bali Condotel ke negara-negara tujuan," bebernya. Tak hanya itu, Condotel Business juga memberikan paket-paket khusus Condotel Bali bagi wisatawan Asia yang menginap. Misalnya, jika memesan akomodasi tujuh hari, ada bonus makan dan satu hari menginap gratis di Bali Inn.

I Wayan Sukadana, Manajer Umum Agung Raka Bungalows mengamini hal ini. Saat ini, pihak Bali Inn sedang membidik pasar Asia seperti Jepang, Korea, Taiwan, China, Thailand, dan Malaysia untuk meningkatkan tingkat hunian Bali Room.
Caranya dengan mengirimkan surat edaran tentang Business Condotel melalui faksimili serta melakukan kunjungan langsung. "Untuk kunjungan, kami memilih yang dekat-dekat saja seperti Malaysia. Ini demi penghematan biaya promosi Business Bali," tukasnya.

Wayan mengaku, pihak Business Bali cukup tertohok dengan penurunan wisman asal Eropa dan Amerika di Bali Business. "Padahal, 70% tamu Room Bali kami adalah wisman asal Eropa," keluhnya.
Selain pasar Asia, Inn Bali juga akan membidik pasar lain yang potensial. Kabarnya, Room Bali juga tengah mengincar wisman asal Rusia, Timur Tengah, dan juga Turki.

Djinaldi tidak membantah rencana ini. Pengelola Bali Room di Bali masih terus mempelajari dan melihat peluang pasar Inn Bali di luar Asia. "Australia juga merupakan pasar bagus. Selama ini, kami lihat mereka menginap di Bali dalam waktu relatif lama," ungkapnya.
Hanya saja, strategi jemput bola ini tampaknya hanya terbatas sampai April tahun ini, sebelum musim liburan. Selain itu, dana promosi hotel juga terbatas.
Menurut Djinaldi, selama ini, seluruh hotel di Bali melakukan kegiatan promosi dengan biaya sendiri. "Kami tidak mau berlama-lama mengandalkan pemerintah," tukasnya seraya menyayangkan kebijakan pemerintah yang tak mendukung kegiatan promosi wisata.

Sementara, Direktur Komunikasi Pemasaran The Laguna Resort & Spa Nusa Dua Bali Sugeng Purnomo mengakui penurunan wisman asal Eropa dan Amerika Serikat. Namun, menurutnya, kondisi ini merupakan kondisi yang wajar mengingat saat ini bukanlah musim liburan. "Tapi, saya optimistis, Bali masih menjadi incaran para wisatawan," imbuh Sugeng.

http://www.kontan.co.id/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat Bali Condotel - Bali Inn - Bali Business - Condotel Business - Bali Room - Business Condotel - Condotel Bali - Business Bali - Inn Bali - Room Bali dan Bali Condotel Business: Bali Inn & Room - Bali Business Condotel - Swiss Belhotel Segar di 88db.com

0 komentar: