Sabtu, 11 April 2009

Menjadi seorang fotografer wedding mungkin salah satu profesi yang kita idam-idamkan karena dituntut untuk mendapatkan sebuah hasil photo wedding yang tentunya enak dipandang mata wedding photographer dan membuat siapapun yang melihatnya berdecak kagum.
Modal seorang photographer wedding tentunya adalah kamera. Kamera yang digunakan bisa bermacam model dan bentuknya. Apalagi dengan perkembangan zaman seperti saat ini, merk kamera semakin banyak yang menawarkan fasilitas pendukung kualitas hasil photo pre wedding.
Selain kamera, tentunya adalah alat indera kita sendiri yaitu mata. Bagus tidaknya foto pra wedding yang dihasilkan dapat bergantung dari pandangan mata seorang photographer pre wedding atau bisa disebut dengan angle pre wedding photographer. Sebuah objek yang terlihat biasa akan kelihatan sangat mengagumkan dalam foto pernikahan, apalagi dengan didukung kejelian mata wedding fotografer ditambah komposisi pembidikan sebuah objek.
Tanpa kita sadari, sebenarnya kita udah mulai belajar menjadi wedding photographer. Kenapa? Ya, kebanyakan dari kita pasti memiliki handphone yang memiliki kamera yang kerap digunakan buat foto diri sendiri, teman atau apapun.Semakin sering kita berfoto, maka dengan sendirinya kita akan mengetahui gimana sih sebenarnya teknik pengambilan photo wedding yang baik.
Bisa kita bilang model belajar yang seperti itu adalah otodidak atau belajar sendiri tanpa bimbingan seorang ahli. Tapi kalo belajar pre wedding photographer layaknya kita belajar di bangku sekolah? Ada nggak ya? Tentu ada.

Fotografer Wedding menjadi mata kuliah yang diajarkan dalam dua semester yang terdiri atas wedding fotografer I dan fotografi II. Di sini, kita nggak hanya diajarkan cara menggunakan kamera dan teknik pengambilan gambar yang bagus, tapi juga komposisi yang mendukung bagus tidaknya hasil foto pernikahan tadi.

Selain diajarkan teknik dan komposisi photo pre wedding, kita juga diajarkan foto pra wedding jurnalistik yang memiliki nilai berita. Kenapa?
Mereka terlihat bergantian memotret aksi demo yang dilakukan sekumpulan masyarakat dan mahasiswa. Saat ditanya, ternyata mereka didampingi photographer wedding senior dari Harian Waspada, Surya Efendi. Ketiga mahasiswa tingkat tujuh ini terlihat sangat menekuni tugas mereka dan beberapa kali memperlihatkan hasil jepretannya kepada sang photographer pre wedding untuk dimintai komentarnya.
"Kami menjadi lebih berani tampil di depan orang ramai untuk foto. Memang menjadi jurnalis sangat berat, tapi dalam kondisi yang menuntut kita aktif, rasa berat dan susah tadi ilang gitu aja karena yang kami tahu hanya gimana caranya mendapat foto yang bernilai berita," tambah Cut yang diiyakan kedua rekannya.
Intinya, ujar ketiga mahasiswa tersebut, belajar fotografi sangat menyenangkan. Makanya, belajar fotografi mulai dari sekarang. Pake kamera apapun, ok-ok aja! Kalo nggak ada, pinjam dulu juga nggak apa-apa. Yang penting niat dan punya good feeling. (tea) (aa)

www.waspada.co.id/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di Fotografer Wedding ~ Photographer Wedding ~ Photographer Pre Wedding ~ Photo Pre Wedding ~ Foto Pra Wedding ~ Photo Wedding ~ Foto Pernikahan ~ Wedding Fotografer ~ Wedding Photographer ~ Pre Wedding Photographer dan Fotografer&Photographer Wedding:Photo Pre Wedding-Foto Pra Wedding Jakarta di 88db.com

0 komentar: