Sabtu, 18 April 2009

Sudah jamak, bordir baju menjadi kerajinan yang indah dan bernilai tinggi. Bila jahit bordir itu di pakaian, maka pakaian itu dipastikan akan sangat mahal harganya. Itu juga berlaku pada barang-barang sejenisnya. Mukena, gambar bordir di kebaya ataupun motif bordir di baju pengantin. Termasuk asesoris perabotan rumah tangga.

Namun mungkin jarang yang tahu kalau Malang punya potensi
desain bordir yang luar biasa. Hasil motif bordirnya pun sudah mampu bersaing di pasar nasional. Bila anda penasaran dengan kualitas produk bordir komputernya, maka datang saja langsung ke Desa Sumberpasir Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.

Saat ini, daerah yang terletak di sebelah timur Kota Malang dipenuhi usaha
gambar bordir. Salah satunya Farida. Wanita 43 tahun ini mengaku sudah menekuni usaha bordir baju ini sejak tahun 1985. Awalnya ia menjadi karyawan di usaha jahit bordir milik tetangganya.

Diceritakannya, usaha
bordir komputer di Desa Sumberpasir ini awalnya hanya ditekuni oleh satu dua orang saja. Namun lama-kelamaan warga lain juga ikut membuka usaha desain bordir sendiri. Dan sekarang, jumlahnya sudah menjamur. “Awalnya saya ikut tetangga sebagai karyawan. Setelah sedikit mahir, saya mulai membuka usaha bordir sendiri,” terangnya kepada Malang Post.

Ia pun kemudian mulai menekuni usaha ini seorang diri. Ia membeli sebuah mesin bordir yang saat itu harganya berkisar antara Rp 1-2 jutaan. Lambat laun ia mulai mendapatkan banyak permintaan dari konsumen. Karena merasa tak mampu mengerjakannya sendiri, ia pun merekrut karyawan.
Karyawan yang direkrut umumnya tetangga dan kerabat dekatnya. Mereka adalah gadis-gadis yang tak mampu melanjutkan sekolah lagi. Meski sudah memunyai karyawan, Farida tak lantas berhenti berkarya. Ia pun sering membimbing karyawan baru yang umumnya belum tahu tentang keterampilan membordir.
“Saya hanya mengajari bagaimana cara menggunakan mesin bordir. Untuk gambar motif dan finishing, saya sendiri yang melakukannya,” sambung wanita yang mempunyai tiga anak dan seorang cucu ini.
Karena kesabarannya itu, banyak wanita yang tertarik bekerja padanya. Tak heran, jika usahanya ini sempat dibantu sekitar 20 orang karyawan.

Dijelaskannya, seorang karyawan bisa menyelesaikan 1-4 bordir per hari. Tapi jika motifnya sulit dan beragam, durasi waktunya juga lebih lama. Keterampilan karyawan juga turut memengaruhi kualitas bordir yang dihasilkan. Tak hanya itu, keterampilan karyawan ini juga turut mempengaruhi gaji yang mereka dapatkan. Farida mengaku menggaji mereka antara Rp 12,5 sampai Rp 15 ribu per hari, tergantung keuletan masing-masing karyawan.

Dengan jumlah karyawan sebanyak itu, produk yang dihasilkan otomatis semakin berlipat. Tak aneh jika konsumen terus berdatangan memesan bordir kepadanya. Menurutnya, banyaknya konsumen ini bukan karena promosi yang gencar. Hanya melalui kabar dari mulut ke mulut saja yang menyebabkan usahanya bisa dikenal banyak orang.

http://malangraya.web.id/

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat di
Bordir Komputer | Bordir Baju | Jahit Bordir | Desain Bordir | Gambar Bordir | Motif Bordir dan Bordir Komputer & Baju:Jahit & Desain Bordir-Gambar & Motif Bordir Jakarta di 88db.com

0 komentar: